hening mu adalah obat

Ar Property

Satu hal yang tak pernah kau rasakan akan tiba, keheningan yang tidak menginginkan siapapun sesaat, merasa bahwa sendiri lebih baik dan tenang. hari dimana dialog pada diri sendiri lebih baik, banyak lika liku yang akan kau lewati sepanjang jalan menuju hidup, hidup yang sesungguhnya. tak semua orang kuat beberapa mengambil jalan ekstrem hingga terkadang memutus jalan menuju hidup itu sendiri, tak ada yang benar-benar sempurna, jalani cobaan dengan riang dan gembira, hidup bagian dari kesenangan, kesedihan, kekuatan, kelemahan, kesepian, masalah dan solusi. 

Tetap melangkah betapapun itu sulit dan sakit. berbeda orang berbeda pula cobaannya: kadang terkait ekonomi, keluarga, sosial, kondisi fisik, dan lain sebagaianya. 

percayakan dirimu bahwa kamu bisa melewatinya....

sering sekali hal semacam ini melanda pada saat masa transisi dimana kita tidak benar benar pernah menyangka, tak peduli kamu dengan kepunyaan kapital besar atau keluargan yang harmoni maupun kondisi fisik sehat. semua akan merasakan sesuatu yang tak biasa, sungguh saya katakan.

bersiaplah dan belajar sedini mungkin agar tahu dan terbiasa diterjang, kondisi ini tak pernah terencana ada saja penyebabnya yang tiba tiba datang... 


Wise Leader


andai saja setiap kita saling mengerti satu sama lain banyak sekali yang bisa kita kompromikan ketika dihadapkan pada satu kondisi, cara merespon masalah, mencari solusi, hingga membuat keputusan akan lebih wise, terkadang sulit rasanya melihat ketika orang yang mudah mengambil kesimpulan tanpa pertimbangan panjang, banyak sekali orang yang harus merasakan sakit atas perkataan maupun kebijakan pada saat-saat tertentu,  di muka beberapa tulisan saya cendrung memotret dinamika demikian, banyak sekali saya temukan teman atau orang lain yang harus terdiam menyembunyikan rasa sakit. 

bung, ketika kau hendak jadi pemimpin pelan dan berhati-hatilah saat berbicara atau melontarkan sesuatu didepan anggota atau jajajranmu, sungguh seolah - olah takkan memberikan kebaikan apapun. saat kau jadi pemimpin jadilah bijak, saya selalu mengatakan bahwa pemimpin itu adalah pelayan, bukan bos apalagi raja. 

kesal sekali rasanya menemukan seorang pemimpin yang tak punya jangkar panjang. seakan-akan, arogan, angkuh, merasa paling hebat dan lain sebagainya. kita tak benar-benar kuat siapapun dan jabatan apapun yang sedang kita pegang. saya banyak belajar setidaknya dari eksperience selama ini. 

saya tau banyak yang akan menyangkal orang seperti ini tidak mungkin jadi pemimpin, tetapi apapun itu masih banyak saya temukan baik dari lingkup kecil hinggal besar, cara berfikir dan intelijen pemimpin itu mesti di atas rata-rata, pemimpin harus mengerti ilmu jarak bak burung dara, harus mengerti ilmu angin supaya dapat stabil di langit. banyak hal lainnya yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin, sederhana kegunaannya supaya wise (bijak) baik dalam perkataan dan tindakan. 

sesekali mundur dan berbenah dibutuhkan, tak banyak orang yang jujur dan mau berbenah, sering saya temukan saat diatas merasa tak lagi dapat salah dan tak mau disalahkan, cara berfikir ini yang sungguh bahaya, saya saran jika kau temukan apalagi kau salah seorangnya maka berbenahlah, siapapun apapun jabatanmu ingat bahwa engkau masih manusia dan kita ini tempatnya salah. bukankah begitu? 

saya juga tahu bahwa pembaca blog saya adalah orang-orang hebat, tulisan ini juga berlaku untuk saya dan pembaca sekalian, jadilah pemimpin yang benar-benar mengerti dan mampu mengindentifikasi masalah, jika demikian mampu kamu lakukan saya yakin kamu juga pasti lihay mengambil keputusan solutif. 

bung, saya serius pada persoalan seperti ini, ironi saya rasa ketika melihat orang seperti ini karena bukan solusi yang di lahirkan malah rasa sakit bagi masyarakatnya. sungguh mundurlah sejenak dan pikirkan dengan jernih seperti apa yang baik. dengan begitu kamu akan lebih wise dan baik mengambil keputusan di masa jabatanmu tanpa menyakiti diterima banyak orang dan diterima semua kalangan, begitulah sejatinya yang didambakan rakyat, tak lain dan bukan. 

semoga ini dapat membuka nalar dan cara berfikir yang baik bagi kita semua, pemimpin adalah tulang punggung, harus stabil agar kerja organ lain dapat berfungsi dengan baik. 

AGENDA-AGENDA


AGENDA GALERY

Manifesto Moral Mahasiswa

AR Property


Malang Jalan Panjang


Ar Property

Gemuruh tak henti hentinya belakangan, Transisi perubahan iklim memberi tanda kuat bahwa musim hujan dekat, Malang kota yang konsisten pada perubahan: diwarung kopi sering kita jadikan sebagai guyon dan narasi semangat, banyak sekali orang yang membangun narasi terkait Malang dengan perspektif lingkungan demikian tak sedikit yang meromantisasi.

Menapaki enam tahun bahkan menuju tujuh tahun berada di Malang saya tak bosan menikmati semua keunikan, kekayaan, dan keindahan seperti geografis, lanskap persawahan, pegunungan, dan lahan pertanian begitupula dinamika sosial dalam keseharian masih saja saya pelajari hingga kini, tak sedikitpun saya bercanda perihal ini karena banyak sekali hal yang semakin hari memperkuat rasa nyaman, malang ternyata tak se-membosankan yang senior dan alumni saya katakan, apa saya yang terlalu berlebihan tentu tidak tahu, tetapi apapun itu dalam mimpi tersirat kadang apakah masuk akal kalau tinggal dan menjalani hidup di malang, semoga saja.

Saya terbiasa memperhitungkan segala rencana dengan pendekatan sosial, ekonomi dan kelayakan. keseharian bila ada waktu saya menyempatkan diri ketemu senior se daerah, mempelajari perjuangan dari kacamata perantau, saya percaya bahwa orang yang berani menetap di daerah orang lain tidak semudah dan seenak terdengar : saya sah menjadi warga malang, misalnya. 

Tinggal di tengah kota seorang diri tanpa saudara dekat dan support modal adalah satu keniscayaan seseorang pede menetap, pandangan saya begitu. saya meyakini hanya mereka dengan tekat baja yang siap, banyak hal yang mesti jadi pertimbangan karena kesemuaan ini menyangkut hidup dan visi masa depan. ingat kata sutan syahrir: hidup yang tidak di pertaruhkan takkan pernah dimenangkan, kalimat ini membuat saya khususnya menjadi kuat dan survive hingga saat ini, berbagai masalah selalu saya nikmati dengan ikhlas. seperti 3 hal diatas, kompenen itu adalah masalah dan cobaan hidup yang selalu saya hadapi, lahir dari keluarga menengah hingga kini membuat saya banyak menahan air mata dan menepis pilu, tetapi alhamdulillah Ibu saya berhasil mengajarkan saya tentang cara menerima dan menghadapi cobaan, kecintaan dan kebanggaan saya tak pernah berkurang sedikitpun bahkan ia bertambah seiring waktu, susah payah hidup kami nikmati dengan tawa dan doa, betapa ibu saya kuat dan ridho menghantarkan kami khsusunya saya pada ruang tanpa batas ini dengan tegar dan berani. untuk ibuku yang aku cintai aku ucapkan terimakasih.

Perihal rencana menetap di kota Malang, saya ingin memohon peruntungan agar diberi jalan oleh Allah dengan ikhtiar selama ini, hal lain mengapa saya ingin menetap di kota ini adalah saya ingin kelak memberi manafaat dan berdampak bagi desa dimana saya dilahirkan, satu cita-cita yang selalu saya gemakan cara saya juga untuk merayu tuhan, hingga saat ini orang seperti saya dapat mencapai itu rasa-rasanya sulit diterima secara rasional, tetapi saya besar dan ditempa lama di pondok pesantren dan guru-guru mengajarkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kalaupun ada maka itu adalah bentuk arogansi hamba pada sang pencipta. menarik sekali kalimat ini hingga saat ini tak pernah saya menyerah dan mengira bahwa dunia tidak berpihak pada orang seperti saya. 

tulisan ini pertanda bahwa ada keinginan saya secara pribadi untuk berkarir di Malang, namun nanti kedepan saya tidak dapat memastikan kalau apa yang saya rencanakan di ijabah oleh Allah SWT. sebagai hamba guru berujar bahwa tugas kita hanya mengikhtiarkan rencana, entah apa itu hasilnya urusan lain, banyak yang mesti kita lakukan dan perjuangkan. kalah menang kehidupan ini harus diterima, rasa iri dan bosan harus dilihat dari sudut pandang perjuangan. tak ada tentunya perjuangan yang mudah, apapun dan seperti apapun bentuk dan tujuannya. 

Banyak saya bertemu dengan teman dan sejawat dengan privillage kapital besar. senang rasanya bisa duduk dan berdiskusi dengan mereka tanpa harus memandang kelas ekonomi. bukan bermaksud apa-apa hanya saja saya perlu menyampaikan bahwa jalan hidup ini tidak selalu tentang kepemilikan kapital, tetapi tentang kemampuan menerima dan berteman dengan semua kelas disekitar kita secara merdeka.

Malang. saya ingin kembali bila esok saya mulai jauh atau melesat. panjang sekali pengalaman saya dan cerita selama di malang hingga tak ada yang perlu saya sesalkan walau banyak sakit dan kesusahan yang saya rasakan. Saya dan Malang adalah fenomenal  













Isu Lingkungan Hidup Malang



Jaga Desa Kita


AR Property

Menyoal Desa dimana kita tinggal adalah satu hal yang sifatnya wajib, ada banyak sekali tanggung jawab bagi kita, khususnya kita yang diberi privillage belajar di pusat peradaban kerja-kerja intelektual dihargai, dipandang bukan hanya sekedar mencari amunisi hidup, tetapi sebagai jalan tengah.

Jalan tengah disini merupakan cara berfikir revolusioner membangun aspek sosial SDM dan mempelajari kekayaan sumber daya di Desa. Saya tahu sekali bagaimana orang yang kita anggap pintar dan cerdas bekerja lebih lebih ketika memasuki hidup berkeluarga, membahasakan kapitalis bukan berlebihan, sering kita mendengar Tahta, Wanita, Harta. 3 kata yang selalu lekat dan mengakar pada pikiran . 

bukankah hal ini rasional? tidak dapat kita nafikan, hanya saja kita mesti mengerti tentang hal dan kebutuhan, satu pondasi penting ketika berada pada satu komunitas sosial. 

kita sering lupa ada relasi kongkrit antara alam dan manusia, anda sekalian pasti tahu bahwa ini merupakan satu kesatuan yang saling bergantung, alam memberi manusia sumber kehidupan seperti oksigen, ruang, dan pangan, sedang manusia diberi tanggung jawab menjaga dan mengelola. 

Dewasa ini kita sering menemui aktivitas yang dekat dengan eksploitasi, bermakna merusak, menggerus, hingga kapitalisasi alam demi keuntungan materil. saya amat sangat prihatin. sungguh 

Logika lingkungan itu sederhana, perusakan lingkungan seperti penebangan pohon, penggundulan hutan, hingga alih fungsi lahan biasa dilakukan oleh orang yang memiliki pengaruh, pengaruh disini bisa jadi pejabat atau orang kaya dengan kapital besar. 

Seperti di daerah dari pantauan dan minim akses baik berita maupun pengawasan sangat mudah melakukan eksploitasi, hal demikian cukup masuk akal karena berbicara lingkungan harus dengan pengetahuan ekologis dan faktanya kebanyakan di daerah masyarakat kurang peka dan tidak memiliki komunitas advokasi terkait lingkungan, bahkan di beberapa daerah banyak yang mengira jika soal lingkungan adalah sebatas masalah kepemilikan.

Akhirnya yang terjadi perusakan yang semula terjadi di kota-kota besar merambat ke daerah daerah di luar peta sentral, pertanyaannya lagi siapa yang melakukan perusakan di daerah ini? banyak data yang menunjukkan orang dengan kekuatan besarlah yang melakukan dan mirisnya bukan asli asli daerah, bayangkan orang luar mampu merusak daerah tempat kita tinggal hanya dengan kepentingan komersil hingga kepuasan kekayaan. 

Fakta ini sulit diterima tetapi negara ini tidak memiliki keberanian dan sistem kuat untuk berpihak pada lingkungan, cara berpikir kita masih dangkal membicarakan umur panjang dan kualitas lingkungan, sehingga kita memerlukan satu formulasi sederhana, untuk menempatkan diri sebagai orang yang memiliki perspektif menjaga lingkungan tempat kita tinggal dari keserakahan dan ketamakan. 

Berpihak pada Isu lingkungan 

Syukurnya hidup di Indonesia enak karena akses untuk menimba ilmu lintas kota, pulau, hingga negara aksesnya mudah, selagi kita memiliki ongkos berangkat dan berani bekerja pasti kita hidup dan survive, mungkin pembaca saya juga banyak dari perantau dan pasti tahu pahit asam garam hidup di perantauan, mereka yang merantau tak sedikit setelah menimba ilmu atau bekerja di luar akhirnya pulang ke daerah tempat kelahiran mereka, begitupun saya. pulang ke tempat dimana kita lahir dan dikuburkan di tanah kita lahir menjadi harapan setiap orang, kembali bertemu tetangga, saudara, teman, hingga orang yang paling disayang yaitu orang tua. 

Namun, selama kita di luar perkembangan terjadi, pembangunan dimana-mana, hutan mulai dikelola, alih fungsi lahan menggeliat dan lain hal yang mungkin luput dari pengetahuan kita, pernahkah kita membayangkan atau mungkin merasakan setelah pulang yang semua hutan menjadi perumahan, kebun sawit menjadi klub malam, kebun teh menjadi pom bensin  dan banyak contoh lainnya. hal ini menimbulkan pertanyaan besar pada diri sendiri bagaimana kita menanggapinya, biasa saja atau seperti apa? biasanya bagi mereka yang tidak tahu tidak menganggap apa-apa, membiarkan saja atau bahkan senang karena semakin maju dan agak kekota-kotaan. saya ingin kamu dan kita harus menjadi orang yang tahu dan menolak segala hal yang merusak.

Saya tahu bahwa kita mungkin tak punya power untuk melakukan penolakan, tetapi jika kita belajar tentang peta lingkungan kita akan mengerti dan tahu cara mengadvokasi dan menjaga, banyak yang telah melakukannya perhari ini ditambah lagi keterbukaan akses media sosial yang semakin mudah, tanpa berada di tempat kita dapat melakukan advokasi. maka jadilah orang yang mengerti dan tahu cara mengadvokasi.

setelah membaca ini mulailah ikuti portal pemberitaan dan media lokal tempat kita tinggal, amati perkembangan dari jauh, bangun basis atau sumbangkan tulisan jika ada yang tidak sesuai, banyak dijaman ini orang yang mengakali, kepintaran untuk mengakali, kecerdasan untuk mengibuli. tentu kita harus menolak apapun bentuknya. bicara lingkungan adalah tentang masa depan generasi keberlanjutan orang setelah kita yang telah dilahirkan, mencintai tempat kita lahir itu wajib hukumnya menjaganya pun begitu. banyak hal yang semestinya menjadi tanggungan kita karena telah dilahirkan yang memberi hidup hingga menjadi besar seperti sekarang, ini yang sering orang lupakan,