Malang Jalan Panjang

October 15, 2025 0 Comments A+ a-


Ar Property

Gemuruh tak henti hentinya belakangan, Transisi perubahan iklim memberi tanda kuat bahwa musim hujan dekat, Malang kota yang konsisten pada perubahan: diwarung kopi sering kita jadikan sebagai guyon dan narasi semangat, banyak sekali orang yang membangun narasi terkait Malang dengan perspektif lingkungan demikian tak sedikit yang meromantisasi.

Menapaki enam tahun bahkan menuju tujuh tahun berada di Malang saya tak bosan menikmati semua keunikan, kekayaan, dan keindahan seperti geografis, lanskap persawahan, pegunungan, dan lahan pertanian begitupula dinamika sosial dalam keseharian masih saja saya pelajari hingga kini, tak sedikitpun saya bercanda perihal ini karena banyak sekali hal yang semakin hari memperkuat rasa nyaman, malang ternyata tak se-membosankan yang senior dan alumni saya katakan, apa saya yang terlalu berlebihan tentu tidak tahu, tetapi apapun itu dalam mimpi tersirat kadang apakah masuk akal kalau tinggal dan menjalani hidup di malang, semoga saja.

Saya terbiasa memperhitungkan segala rencana dengan pendekatan sosial, ekonomi dan kelayakan. keseharian bila ada waktu saya menyempatkan diri ketemu senior se daerah, mempelajari perjuangan dari kacamata perantau, saya percaya bahwa orang yang berani menetap di daerah orang lain tidak semudah dan seenak terdengar : saya sah menjadi warga malang, misalnya. 

Tinggal di tengah kota seorang diri tanpa saudara dekat dan support modal adalah satu keniscayaan seseorang pede menetap, pandangan saya begitu. saya meyakini hanya mereka dengan tekat baja yang siap, banyak hal yang mesti jadi pertimbangan karena kesemuaan ini menyangkut hidup dan visi masa depan. ingat kata sutan syahrir: hidup yang tidak di pertaruhkan takkan pernah dimenangkan, kalimat ini membuat saya khususnya menjadi kuat dan survive hingga saat ini, berbagai masalah selalu saya nikmati dengan ikhlas. seperti 3 hal diatas, kompenen itu adalah masalah dan cobaan hidup yang selalu saya hadapi, lahir dari keluarga menengah hingga kini membuat saya banyak menahan air mata dan menepis pilu, tetapi alhamdulillah Ibu saya berhasil mengajarkan saya tentang cara menerima dan menghadapi cobaan, kecintaan dan kebanggaan saya tak pernah berkurang sedikitpun bahkan ia bertambah seiring waktu, susah payah hidup kami nikmati dengan tawa dan doa, betapa ibu saya kuat dan ridho menghantarkan kami khsusunya saya pada ruang tanpa batas ini dengan tegar dan berani. untuk ibuku yang aku cintai aku ucapkan terimakasih.

Perihal rencana menetap di kota Malang, saya ingin memohon peruntungan agar diberi jalan oleh Allah dengan ikhtiar selama ini, hal lain mengapa saya ingin menetap di kota ini adalah saya ingin kelak memberi manafaat dan berdampak bagi desa dimana saya dilahirkan, satu cita-cita yang selalu saya gemakan cara saya juga untuk merayu tuhan, hingga saat ini orang seperti saya dapat mencapai itu rasa-rasanya sulit diterima secara rasional, tetapi saya besar dan ditempa lama di pondok pesantren dan guru-guru mengajarkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kalaupun ada maka itu adalah bentuk arogansi hamba pada sang pencipta. menarik sekali kalimat ini hingga saat ini tak pernah saya menyerah dan mengira bahwa dunia tidak berpihak pada orang seperti saya. 

tulisan ini pertanda bahwa ada keinginan saya secara pribadi untuk berkarir di Malang, namun nanti kedepan saya tidak dapat memastikan kalau apa yang saya rencanakan di ijabah oleh Allah SWT. sebagai hamba guru berujar bahwa tugas kita hanya mengikhtiarkan rencana, entah apa itu hasilnya urusan lain, banyak yang mesti kita lakukan dan perjuangkan. kalah menang kehidupan ini harus diterima, rasa iri dan bosan harus dilihat dari sudut pandang perjuangan. tak ada tentunya perjuangan yang mudah, apapun dan seperti apapun bentuk dan tujuannya. 

Banyak saya bertemu dengan teman dan sejawat dengan privillage kapital besar. senang rasanya bisa duduk dan berdiskusi dengan mereka tanpa harus memandang kelas ekonomi. bukan bermaksud apa-apa hanya saja saya perlu menyampaikan bahwa jalan hidup ini tidak selalu tentang kepemilikan kapital, tetapi tentang kemampuan menerima dan berteman dengan semua kelas disekitar kita secara merdeka.

Malang. saya ingin kembali bila esok saya mulai jauh atau melesat. panjang sekali pengalaman saya dan cerita selama di malang hingga tak ada yang perlu saya sesalkan walau banyak sakit dan kesusahan yang saya rasakan. Saya dan Malang adalah fenomenal